Sebagai pengaman sambungan kabel, lasdop mencegah arus listrik bocor, mengurangi risiko korsleting, dan memastikan sambungan tetap kuat. Namun, meskipun dirancang untuk daya tahan tinggi, lasdop tetap bisa mengalami kerusakan akibat berbagai faktor.
Mempelajari berbagai penyebab lasdop rusak melalui penjelasan Hokione ini akan membantu Hokiers mencegah gangguan listrik yang berpotensi berbahaya!
1. Beban Listrik Berlebih (Electrical Overload)
Dilansir dari SafetyFrenzy, penyebab lasdop rusak yang paling umum adalah beban listrik berlebih pada sirkuit yang terhubung dengan lasdop.
Ketika terlalu banyak perangkat listrik disambungkan ke satu jalur, arus yang mengalir melebihi kapasitas aman kabel dan sambungan. Hal ini menyebabkan kabel menjadi panas, dan jika dibiarkan, panas tersebut bisa mencapai lasdop, melelehkan materialnya dan merusak koneksi.
Tanda-tanda beban listrik berlebih:
- Lasdop terasa panas saat disentuh.
- Terjadi pemadaman listrik atau circuit breaker sering trip.
- Kabel di dalam lasdop terlihat menghitam atau terbakar.
2. Sambungan Kabel yang Longgar (Poor Connection)
Lasdop hanya akan bekerja dengan baik jika kabel yang disambungkan memiliki koneksi yang kuat dan stabil. Sambungan yang longgar atau tidak dipasang dengan benar bisa menyebabkan resistansi listrik meningkat, menghasilkan panas yang akhirnya merusak lasdop.
Penyebab sambungan kabel longgar:
- Beberapa kabel tidak dikupas dengan panjang yang cukup sebelum dipasang ke dalam lasdop.
- Kabel tidak diputar dengan benar sebelum lasdop dipasang.
- Lasdop yang digunakan terlalu besar sehingga tidak mencengkeram kabel dengan baik.
Baca Juga: Ingin Coba Cara Baru Menerangi Ruang? Kenali Dimmer!
3. Paparan Suhu Tinggi (High Temperatures)
Lasdop yang dipasang di area dengan suhu tinggi memiliki risiko lebih besar mengalami deformasi atau bahkan meleleh. Hal ini biasanya terjadi ketika lasdop ditempatkan terlalu dekat dengan sumber panas seperti lampu pijar, motor listrik, atau peralatan pemanas.
Tanda-tanda lasdop rusak akibat suhu tinggi:
- Material lasdop terlihat meleleh atau berubah bentuk.
- Warna lasdop berubah menjadi kecoklatan atau menghitam.
- Permukaan lasdop terasa sangat panas saat disentuh.
4. Kualitas Material Lasdop yang Buruk
Salah satu penyebab lasdop rusak lainnya adalah penggunaan material berkualitas rendah. Lasdop dengan material berkualitas rendah lebih rentan terhadap kerusakan atau tidak mampu menahan beban listrik yang seharusnya.
Ciri-ciri lasdop berkualitas buruk:
- Material terasa rapuh atau mudah pecah saat dipasang.
- Tidak mencengkeram kabel dengan kuat, bahkan setelah diputar dengan benar.
- Lebih cepat mengalami keausan atau perubahan warna meskipun digunakan dalam kondisi normal.
5. Kelembapan dan Paparan Air
Faktor dari kelembapan atau kontak langsung dengan air bisa menjadi penyebab lasdop rusak, terutama jika digunakan di lingkungan dengan tingkat kelembapan tinggi seperti kamar mandi, dapur, atau area luar ruangan.
Ketika air masuk ke dalam lasdop, risiko korsleting dan korosi meningkat. Korosi dapat membuat koneksi menjadi lemah dan mengganggu aliran listrik.
Tanda-tanda lasdop rusak akibat kelembapan:
- Karat atau oksidasi pada kabel di dalam lasdop.
- Koneksi listrik sering terganggu atau tidak stabil.
- Ada tanda-tanda embun atau air di dalam kotak sambungan listrik.
Cari Katalog Produk Hokione yang Lengkap? Ada di Sini!
6. Pemasangan yang Salah
Pemasangan lasdop yang tidak sesuai prosedur dapat mengurangi efektivitasnya dalam menjaga koneksi kabel tetap aman.
Kesalahan pemasangan yang sering terjadi antara lain:
- Kabel tidak dimasukkan sepenuhnya ke dalam lasdop.
- Lasdop tidak diputar dengan cukup kuat sehingga koneksi longgar.
- Menggunakan ukuran lasdop yang tidak sesuai dengan ukuran kabel.
Pahami Penyebab dan Cegah Kerusakan Lasdop!
Mengenali penyebab lasdop rusak sangat bermanfaat untuk memastikan sambungan listrik tetap aman dan efisien. Ketahui faktor-faktor penyebab kerusakan ini, dan Hokiers bisa mencegah masalah serta memastikan instalasi listrik tetap aman, efisien, dan tahan lama.
Terbantu dengan penjelasan di artikel ini? Temukan lebih banyak konten menarik di Facebook dan Instagram Hokione!
Masuk