Waspadai 7 Penyebab Body Harness Rusak untuk Penggunaan yang Aman!

Written by Hokione on February 4, 2025
Waspadai 7 Penyebab Body Harness Rusak untuk Penggunaan yang Aman!

Selain mengetahui cara memasang dan memperbaiki, penting juga untuk Hokiers memahami penyebab body harness rusak agar dapat memperpanjang usia pakainya dan memastikan keselamatan.

Penggunaan yang tidak tepat, perawatan buruk, dan faktor lingkungan bisa mempengaruhi keawetan alat ini. Simak penjelasan Hokione berikut untuk mengetahui beberapa penyebab body harness rusak dan cara menghindarinya!

1. Posisi D-Ring yang Salah

Dikutip dari Cunningham & Mears, posisi D-ring yang tidak tepat saat digunakan merupakan penyebab body harness rusak.

D-ring, sebagai titik pengikatan utama, harus ditempatkan di bagian tengah punggung, tepat di antara bahu, untuk memastikan fungsi dan keamanannya. Jika D-ring tidak terpasang dengan benar atau tidak berada di posisi yang semestinya, distribusi gaya selama penahan jatuh menjadi tidak merata.

Hal ini dapat meningkatkan tekanan pada tali dan komponen lainnya, sehingga mempercepat keausan. Selain itu, posisi D-ring yang salah juga dapat menyebabkan cedera serius pada tubuh pengguna.

2. Tali (Straps) yang Terlalu Longgar atau Terlalu Ketat

Penyebab body harness rusak berikutnya adalah pemasangan tali yang tidak sesuai, baik terlalu longgar maupun terlalu ketat.

  • Tali Terlalu Longgar

Bagian tali yang longgar dapat menyebabkan beban jatuh tidak ditahan dengan baik oleh body harness. Hal ini membuat tali mudah bergesekan dengan benda tajam atau terpelintir, yang dapat mengakibatkan kerusakan pada material.

  • Tali Terlalu Ketat

Di sisi lain, tali yang terlalu ketat dapat memberikan tekanan berlebih pada sambungan jahitan dan gesper, mempercepat keausan dan berpotensi menyebabkan tali putus saat digunakan.

Untuk mencegah hal ini, selalu pastikan tali body harness disesuaikan dengan ukuran tubuh pengguna dengan pas, tanpa terlalu longgar atau ketat.

Belanja Produk Body Harness Resmi dari Honeywell di Hokione Saja!

3. Penggunaan yang Tidak Sesuai Panduan

Ketidaktahuan atau ketidakpatuhan terhadap panduan penggunaan body harness sering kali menjadi penyebab utama kerusakan.

Beberapa kesalahan umum meliputi:

  • Menggunakan body harness untuk beban yang melebihi kapasitas yang direkomendasikan oleh produsen.
  • Salah memilih jenis body harness yang tidak sesuai dengan lingkungan kerja atau kebutuhan spesifik pekerjaan.
  • Mengabaikan prosedur pemasangan, seperti posisi tali dada atau pengencangan gesper yang benar.

Kesalahan ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada body harness dan mengurangi efektivitas alat ini dalam melindungi pengguna.

4. Kondisi Lingkungan yang Buruk

Lingkungan kerja yang ekstrim juga dapat menjadi penyebab body harness rusak.

Beberapa faktor lingkungan yang berpotensi merusak body harness meliputi:

  • Paparan Sinar UV

Terpapar sinar matahari secara langsung dalam jangka waktu lama dapat melemahkan serat pada tali body harness.

  • Kelembapan Tinggi atau Basah

Lingkungan yang lembap dapat menyebabkan tali menjadi rapuh atau mudah berjamur.

  • Paparan Bahan Kimia

Kontak dengan bahan kimia keras seperti pelarut, asam, atau alkali dapat merusak material body harness dan menyebabkan keretakan atau pelapukan.

Untuk mengurangi risiko kerusakan akibat faktor lingkungan, penting untuk menyimpan body harness di tempat yang kering dan terlindung dari sinar matahari langsung serta bahan kimia berbahaya.

5. Tali yang Terpelintir atau Tertekuk

Kondisi tali yang terpelintir atau tertekuk dapat secara signifikan mengurangi kekuatan body harness. Hal ini sering kali disebabkan oleh penyimpanan yang buruk atau penggunaan yang ceroboh.

Tali yang tidak tersusun dengan rapi cenderung membentuk lipatan atau simpul, yang bisa memperlemah serat dan meningkatkan risiko kerusakan saat body harness digunakan.

Oleh karena itu, pastikan untuk menyimpan tali body harness dalam posisi yang lurus dan bebas dari lipatan.

6. Tidak Melakukan Inspeksi Secara Rutin

Kurangnya inspeksi rutin juga menjadi salah satu penyebab utama body harness rusak. Inspeksi secara berkala sangat penting untuk mendeteksi kerusakan kecil sebelum menjadi lebih serius.

Beberapa kerusakan kecil, seperti sobekan kecil pada tali atau gesper yang mulai longgar, sering kali tidak terdeteksi jika tidak dilakukan inspeksi. Jika kerusakan ini dibiarkan, body harness dapat gagal berfungsi saat digunakan dalam situasi darurat.

Baca Juga: Apa Fungsi Meteran Listrik? Hal-hal yang Banyak Orang Tidak Ketahui

7. Umur Pemakaian yang Sudah Melebihi Batas

Seperti alat keselamatan lainnya, body harness memiliki masa pakai yang terbatas. Biasanya, usia pemakaian body harness adalah sekitar lima tahun, tergantung pada frekuensi penggunaan dan kondisi perawatan.

Penggunaan body harness yang sudah melampaui usia pakainya dapat meningkatkan risiko kerusakan material, seperti tali yang rapuh atau gesper yang tidak lagi berfungsi dengan baik.

Selalu Jaga Body Harness dalam Kondisi Optimal!

Penting untuk memahami penyebab body harness rusak agar alat ini tetap efektif digunakan. Faktor-faktor seperti posisi D-ring yang salah, tali yang tidak pas, penggunaan yang tidak sesuai panduan, kondisi lingkungan ekstrem, dan kurangnya inspeksi rutin dapat mempercepat kerusakan body harness.

Untuk mencegah kerusakan, selalu pastikan pemasangan body harness sesuai dengan panduan produsen, lakukan inspeksi secara berkala, dan simpan alat ini di tempat yang tepat. Jika kerusakan tidak dapat diperbaiki atau usia pakai sudah terlampaui, segera ganti dengan body harness yang baru.

Ikuti akun Instagram Hokione untuk menemukan berbagai konten edukatif dan promo menarik yang tidak boleh Hokiers lewatkan!