Meskipun dikenal sebagai perangkat listrik yang kuat dan tahan lama, kontaktor juga bisa mengalami masalah karena penggunaan terus-menerus dan kondisi lingkungan yang kurang ideal.
Di artikel Hokione ini, Hokiers akan mempelajari cara memperbaiki kontaktor yang rusak, baik kontaktor AC dan DC, dari segi inspeksi saat operasi, perawatan berkala, hingga troubleshooting untuk masalah-masalah umum.
Inspeksi Kontaktor
Dilansir dari ATO, cara memperbaiki kontaktor yang rusak dimulai dari inspeksi secara berkala untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Berikut adalah beberapa hal yang harus Hokiers catat:
- Arus Beban: Pastikan arus beban sesuai dengan kapasitas yang tertera pada kontaktor.
- Indikator Sinyal: Cek indikator penghubung atau pemutusan pada kontaktor sesuai dengan keadaan sirkuit.
- Faktor Suara: Periksa apakah ada suara aneh yang menandakan kontak yang buruk atau masalah elektromagnet.
- Kumparan Elektromagnetik: Lihat apakah kumparan elektromagnetik terlalu panas atau terdapat kelainan.
- Arc Extinguisher: Pastikan arc extinguisher tidak longgar atau rusak.
- Kontak Tambahan: Mengecek kontak tambahan atau auxiliary contacts tidak terbakar.
- Bagian Mekanik: Pastikan bagian transmisi tidak rusak.
- Lingkungan Sekitar: Periksa apakah ada faktor lingkungan yang dapat mengganggu pengoperasian seperti getaran, ventilasi buruk, atau debu berlebihan.
Baca Juga: Perbedaan MCB Schneider Asli dan Palsu untuk Instalasi Listrik Rumah Anda
Cara Memperbaiki Kontaktor yang Rusak untuk Arus AC
Apakah Hokiers tahu? Langkah-langkah perawatan yang tepat penting untuk menjaga kinerja kontaktor. Berikut adalah langkah-langkah perawatan kontaktor AC Hokiers dan cara memperbaiki kontaktor yang rusak:
1. Perawatan Eksternal
- Bersihkan debu yang menumpuk di luar kontaktor.
- Periksa apakah pengencang, khususnya pada bagian koneksi konduktor, sudah kuat untuk menghindari pemanasan akibat longgar.
2. Perawatan Sistem Kontak
- Hokiers pastikan posisi kontak bergerak dan tetap sejajar, serta ketiga fasa tertutup secara bersamaan.
- Periksa tingkat keausan kontak. Kedalaman keausan tidak boleh melebihi 1 mm.
- Jika terjadi pembakaran pada kontak, gantilah kontak yang rusak.
3. Perawatan Inti Besi
- Bersihkan debu, terutama pada permukaan kontak inti besi yang bergerak.
- Periksa kekencangan inti besi. Apabila longgar, suara selama pengoperasian bisa meningkat.
4. Perawatan Kumparan Elektromagnetik
- Ukur resistansi isolasi kumparan dan Hokiers periksa apakah ada perubahan warna atau tanda penuaan.
- Apabila suhu permukaan kumparan melebihi 65 derajat celsius atau terdapat masalah pada sambungan kabel, segera perbaiki atau ganti kumparan.
5. Perawatan Arc Extinguisher.
- Periksa apakah arc extinguisher pecah atau bergeser dari tempatnya.
- Bersihkan partikel logam atau kotoran lain di celah arc extinguisher untuk mencegah masalah kontak.
Butuh Perlengkapan Komponen Elektrikal? Lihat di Hokione!
Panduan Troubleshooting pada Kontaktor DC
Mengutip dari HOTSON, selain dengan perawatan rutin, perhatikan beberapa masalah umum yang sering terjadi, terutama pada kontaktor DC dan bagaimana cara memperbaiki kontaktor yang rusak:
1. Kontak Tertutup, tetapi Inti Besi Tidak Menutup Penuh
- Jika tegangan suplai terlalu rendah, tingkatkan tegangan.
- Pastikan tegangan kerja kumparan sesuai dengan tegangan suplai.
- Bila inti besi macet karena masalah mekanis, sesuaikan posisinya dan hilangkan penghalangnya.
2. Kontak Tidak Menutup dan Tidak Ada Getaran atau Suara
- Penyebabnya mungkin kumparan yang putus. Hokiers gunakan perangkat seperti multimeter untuk mendeteksi kerusakan, lalu perbaiki atau ganti kumparan.
3. Armature Tidak Terlepas atau Terlepas Perlahan
- Sesuaikan tekanan pegas jika gaya tekan terlalu kecil.
- Bersihkan kontak dari debu atau minyak dengan kain.
- Apabila bagian mekanis tersendat, hilangkan karat dan berikan pelumas pada bagian yang bergerak.
4. Kumparan Terlalu Panas atau Terbakar
- Pastikan kumparan cocok dengan tegangan suplai.
- Ganti kumparan jika ada kerusakan akibat kelembaban.
- Kalau terjadi short-circuit antar belitan, segera ganti kumparan yang rusak.
5. Kontak Mengalami Pengelasan
- Untuk frekuensi operasi yang terlalu tinggi, gunakan kontaktor dengan arus pengenal yang lebih besar.
- Jika terjadi getaran berlebih, periksa tegangan suplai kumparan untuk menstabilkan operasi.
6. Kontak Terlalu Panas
- Pastikan arus beban tidak melebihi batas. Jika diperlukan, gunakan kontaktor berkapasitas lebih besar.
- Bersihkan kontak dari debu, minyak, atau oksidasi.
7. Kontak Sering Aus
- Kontaktor yang akan Hokiers pakai untuk reverse braking, sebaiknya memiliki kapasitas yang lebih tinggi.
- Sesuaikan kontak tiga fase agar sinkron, dan periksa sistem arc extinguisher.
8. Korsleting Antar Fasa pada Kontaktor
- Periksa rantai kontaktor yang dapat dibalik, agar tidak ada dua kontaktor yang bekerja secara bersamaan.
Baca Juga: Yuk, Kenali Apa Itu Power Supply!
Dengan Perawatan Benar, Cara Memperbaiki Kontaktor yang Rusak Jadi Simpel!
Memperbaiki kontaktor memerlukan pemahaman tentang inspeksi, perawatan, dan troubleshooting. Hokiers perlu melakukan perawatan rutin dan penanganan yang tepat agar kontaktor dapat bekerja secara optimal, serta mengurangi risiko kerusakan pada perangkat listrik lainnya.
Jangan kelewatan promo dan diskon menarik produk-produk Hokione! Dapatkan informasi tersebut melalui halaman sosial media Hokione di Instagram dan juga Facebook!
Masuk