Cara kerja DVR melibatkan proses menangkap, mengonversi, menyimpan, dan mengelola rekaman video dari kamera pengawas dalam format digital. Dengan sistem ini, rekaman lebih mudah diproses, dianalisis, dan disimpan dibandingkan metode analog lama.
Untuk lebih memahami bagaimana DVR bekerja di balik layar, simak tahapan utama dalam prosesnya. Temukan jawabannya di penjelasan Hokione berikut!
1. Penerimaan Sinyal Video dari Kamera
Mengutip Sirix, cara kerja DVR pertama-tama adalah menerima sinyal video dari kamera pengawas.
Ada dua jenis kamera yang biasanya digunakan dalam sistem ini:
- Kamera analog mengirimkan sinyal melalui kabel coaxial. DVR kemudian mengonversi sinyal ini menjadi format digital untuk diproses lebih lanjut.
- Di sisi lain, kamera IP (Internet Protocol) mengirimkan sinyal digital melalui jaringan, tetapi DVR konvensional umumnya lebih kompatibel dengan sistem analog.
Setelah sinyal diterima, DVR siap untuk memprosesnya sebelum disimpan dalam media penyimpanan internal.
2. Konversi Sinyal Analog ke Digital
Jika kamera yang digunakan adalah kamera analog, DVR akan melakukan proses konversi dari sinyal analog ke format digital. Proses ini penting karena data digital lebih mudah disimpan, dikelola, dan diproses dibandingkan dengan sinyal analog.
Konversi ini dilakukan dengan mengubah gelombang kontinu dari sinyal analog menjadi kode biner (0s dan 1s) yang bisa dipahami oleh komputer. Setelah dikonversi, data ini bisa dikompresi dan disimpan dalam hard disk drive (HDD) atau solid-state drive (SSD) yang ada di dalam DVR.
Keuntungan utama dari konversi digital ini adalah:
- Video tidak akan mengalami degradasi kualitas seperti pada rekaman analog.
- Data lebih mudah dicari, diproses, dan dianalisis.
- Rekaman dapat dikompresi agar menghemat ruang penyimpanan.
Baca Juga: Penasaran Cara Memasang Power Supply? Baca Panduan Ini!
3. Kompresi Video untuk Efisiensi Penyimpanan
Setelah dikonversi menjadi format digital, DVR menggunakan teknologi kompresi untuk mengurangi ukuran file tanpa mengorbankan kualitas video. Salah satu standar kompresi yang paling umum digunakan adalah H.264, yang memungkinkan rekaman berkualitas tinggi dengan ukuran file yang lebih kecil.
Tanpa kompresi, video beresolusi tinggi akan memakan terlalu banyak ruang penyimpanan. Oleh karena itu, cara kerja DVR memastikan bahwa data tetap efisien dengan mempertahankan kualitas gambar yang optimal sambil mengurangi ukuran file.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan penyimpanan DVR meliputi:
- Resolusi Video
Semakin tinggi resolusi, semakin besar ukuran file.
- Frame Rate
Video dengan lebih banyak frame per second (fps) akan membutuhkan lebih banyak ruang penyimpanan.
- Durasi Rekaman
Rekaman yang berlangsung terus-menerus memerlukan kapasitas lebih besar dibandingkan rekaman berbasis gerakan.
4. Penyimpanan Data ke Hard Drive atau SSD
Setelah video dikompresi, langkah berikutnya dalam cara kerja DVR adalah menyimpan rekaman ke media penyimpanan internal. DVR umumnya menggunakan HDD atau SSD sebagai tempat penyimpanan utama.
Beberapa DVR memiliki fitur penghapusan otomatis rekaman lama ketika kapasitas penyimpanan hampir penuh. Ini memungkinkan DVR untuk terus merekam tanpa harus dihapus secara manual oleh pengguna.
Tergantung pada modelnya, beberapa DVR juga mendukung:
- Ekspansi penyimpanan dengan menambahkan external hard drive atau perangkat penyimpanan lainnya.
- Penyimpanan berbasis cloud, meskipun fitur ini lebih umum pada Network Video Recorder (NVR).
5. Pemutaran Ulang dan Manajemen Rekaman
Setelah rekaman tersimpan, DVR memungkinkan pengguna untuk mengakses dan memutar ulang video sesuai kebutuhan.
Beberapa fitur yang sering ditemukan dalam sistem DVR meliputi:
- Pencarian berdasarkan waktu dan tanggal, memudahkan pengguna menemukan rekaman tertentu.
- Pendeteksian gerakan, di mana DVR hanya merekam saat ada aktivitas tertentu, menghemat ruang penyimpanan.
- Pemutaran video langsung, memungkinkan pengguna untuk melihat rekaman dalam waktu nyata melalui monitor yang terhubung.
Hokiers dapat menghubungkan DVR ke layar monitor atau TV untuk melihat rekaman secara langsung atau menggunakan fitur pencarian untuk melihat rekaman dari waktu sebelumnya.
6. Pengiriman dan Pengolahan Data
Dalam beberapa sistem, cara kerja DVR juga mencakup kemampuan untuk mengirim dan mengelola data melalui jaringan. Meskipun DVR tradisional lebih banyak digunakan dalam sistem tertutup, beberapa model terbaru mendukung akses jarak jauh melalui internet.
Fitur ini memungkinkan pengguna untuk:
- Mengakses rekaman dari ponsel atau komputer menggunakan aplikasi atau platform berbasis web.
- Mengatur notifikasi keamanan jika terdeteksi gerakan mencurigakan.
- Berbagi rekaman dengan pihak keamanan atau pengguna lain untuk analisis lebih lanjut.
Keunggulan utama dari sistem digital adalah kemampuannya dalam mengamankan data dengan enkripsi, sehingga rekaman tidak mudah disalahgunakan oleh pihak yang tidak berwenang.
Cek Katalog Hokione dan Pilih Perangkat yang Hokiers Inginkan!
Percayakan Penyimpanan Rekaman Aman kepada DVR!
Cara kerja DVR melibatkan serangkaian proses mulai dari menerima sinyal video, mengonversi ke format digital, mengompresi data, menyimpan rekaman, hingga mengelola pemutaran ulang.
Berkat kemampuannya menyimpan rekaman secara lokal, DVR adalah pilihan yang dapat diandalkan bagi Hokiers yang menginginkan sistem keamanan tanpa ketergantungan pada koneksi internet.
Ingin memiliki perangkat DVR yang tepat dan berkualitas? Temukan pilihan terbaik di Hokione, dengan produk resmi yang terjamin kualitasnya!
Masuk